Berhutang di Credit Union Cindelaras Tumangkar

Berhutang di Credit Union Cindelaras Tumangkar
Endah SR – Sekretaris Pengurus
Saya pernah trauma soal hutang piutang. Keluarga dekat saya pernah punya pengalaman tidak mengenakkan soal hutang, dan itu berimbas pada kondisi keuangan keluarga. Karenanya saya bertekad untuk bisa mengelola keuangan pribadi dan keluarga dengan baik, amit-amit jangan sampai hidup jadi susah hanya karena keliru mengambil keputusan atau salah kelola.
Jadilah saya berupaya tidak berhutang pada siapapun dan tidak pula memberi piutang. Dari pengalaman beberapa teman dan saudara, urusan piutang ini kerap bikin jengkel karena orang yang berhutang harus ditagih-tagih sampai ngemis-ngemis dan lebih galak dari yang memberi hutang. Pendek kata: njengkelin dan merugikan!
Tapiii, meski sudah bertekad demikian, ternyata saya tetap berhutang untuk membangun Rumah Bukit. Soalnya, jika tidak dengan cara ambil pinjaman, kami tidak tahu kapan bisa mulai mewujudkan pembangunan Rumah Bukit. Nunggu dana terkumpul dulu bisa-bisa segala bahan untuk membangun rumah sudah naik. Kapan cukupnya?
Tentu keputusan untuk mengambil hutang ini diambil setelah mempertimbangkan banyak hal dan berhitung cermat. Terutama soal kemampuan bayar. Jangan sampai gagal bayar. Dikejar-kejar debt collector rasanya gak enak.
Maka kemudian pilihan berhutang jatuh pada Credit Union Cindelaras Tumangkar. Kebetulan saya sudah bergabung selama beberapa waktu sebelum mengajukan pinjaman besar. Saya masih ingat, saat menandatangani formulir pengajuan pinjaman, tangan saya gemetar. Dalam hati saya berdoa mohon diberi kelancaran rejeki agar bisa membayar hutang ini sampai lunas.
Oh ya, saya memilih bergabung di Credit Union Cindelaras Tumangkar karena bunga simpanan di lembaga ini (yang disebuat sebagai Balas Jasa Simpanan) lumayan dan tidak ada potongan administrasi setiap bulan. Di bank lain, kalau tabungan kita gak buanyaaak maka kita gak dapat bunga. Yang ada malah setiap bulan rutin tabungan kita dipotong untuk membayar biaya administrasi bulanan.
Dalam perjalanan waktu, karena punya tanggungan cicilan yang harus saya bayar setiap bulan, tentu saya musti putar otak mengelola pendapatan kami agar cukup digunakan untuk hidup sampai gajian berikutnya. Apakah semua lancar-lancar saja?
Karena situasi dan kondisi, terhitung ada beberapa kali saya harus mundur dari tanggal jatuh tempo, meski tidak lewat bulan. Saya dan keluarga sesekali masih bisa bersenang-senang. Piknik, makan di luar, nonton, beli novel, masih bisa berbagi kepada orang yang membutuhkan. Ada kalanya juga di akhir bulan betul-betul mepeeet dan duit cuma cukup untuk beli beras di hari itu. Untungnya, situasi mengenaskan yang ini tidak sering saya alami, dan pembayaran cicilan lebih sering bisa TWTJ (tepat waktu tepat jumlah).
Maka saya sungguh bisa menghela nafas lega ketika 1 Maret 2024 lalu pinjaman saya di CUCT lunas dan sertifikat tanah yang saya jadikan jaminan sudah diroya dan kembali ke tangan kami. Legaaa, lulus salah satu ujian hidup. Sudah tidak punya beban lagi.
Dulu saat mulai berhutang di Credit Union Cindelaras Tumangkar (CUCT) saya tidak tahu banyak segala detil mengenai produk dan layanan. Saya baru paham setelah diangkat menjadi Sekretaris Pengurus pada 18 Maret 2023. Ternyata berhutang di CUCT itu bisa ada peluang angka Balas Jasa Pinjaman (kalau di lembaga perbankan kita menyebutnya sebagai bunga) yang kita bayarkan kepada lembaga lebih kecil dibanding Balas Jasa Simpanan yang kita terima dari lembaga.
Soalnya CUCT memiliki kebijakan pemberian angka BJS yang berbeda bagi anggota yang tidak memiliki pinjaman dengan anggota yang punya pinjaman. Anggota yang punya pinjaman pun dibedakan antara mereka yang membayar angsuran TWTJ (Tepat Waktu Tepat Jumlah).
Sebagai gambaran, saya mencontohkan satu hal tentang Balas Jasa Simpanan (BJS) SIWARIS. SIWARIS ini hanya salah satu produk simpanan dari 10 (sepuluh) produk milik CUCT. Saya kutipkan aturan yang tertera dalam Manual Operasional Produk dan Layanan CUCT Tahun 2024.
Balas Jasa Simpanan (BJS) SIWARIS langsung ditambahbukukan ke dalam buku SIWARIS yang bersangkutan setiap akhir bulan, dengan ketentuan balas jasa simpanan sebagai berikut :
- Bagi anggota yang tidak memiliki kredit diberikan Balas Jasa Simpanan sebesar 5,00% p.a.
- Bagi anggota yang memiliki kredit tetapi lalai diberikan Balas Jasa Simpanan sebesar 5,00% p.a.
- Bagi anggota yang memiliki kredit, dan pembayaran angsurannya tepat waktu dan tepat jumlah diberikan Balas Jasa Simpanan sebesar 8,25% p.a.
Tentu saja tak hanya tabungan SiWaris yang saya punya di CUCT. Masing-masing produk punya aturan yang berbeda terkait Balas Jasa Simpanan. Tapi semua punya besaran angka yang berbeda-beda untuk anggota yang punya pinjaman dan yang hanya menabung saja. Intinya sih jika kita punya pinjaman di CUCT maka kita akan mendapatkan bunga lebih besar daripada anggota yang cuma nabung saja di CUCT tanpa pernah pinjam.
Meski di awal sangat takut berhutang, kini ketika menjadi Pengurus CUCT malah ternyata wajib punya pinjaman di CUCT. Setelah mencermati WHY-nya saya bisa paham. Lembaga ini adalah milik anggota, anggota menghidupinya bersama-sama salah satunya melalui aktifitas meminjam ini. Kelak toh keuntungan lembaga akan kembali kepada anggota sebagai pemilik.
Baiklah, saya kembali mengambil pinjaman. Kali ini bukan ambil pinjaman properti lagi, tapi lebih memilih Kredit Modal Tabungan biar SIWARIS saya makin gendut. SIWARIS ini semacam tabungan pensiun gitu lah ya. Saya punya cita-cita menjalani masa tua tanpa membuat anak-anak saya masuk dalam korps generasi sandwich yang terbebani juga dengan membiayai hidup orang tuanya.
Dan kalau saya hitung-hitung, dari SIWARIS saja besaran BJP (Balas Jasa Pinjaman) yang saya bayar ke lembaga lebih kecil dibanding BJS (Balas Jasa Simpanan) yang saya terima. Untung dobel, bukan?

Sekretaris Pengurus